Polsek Cireunghas

  • RSS
  • Skype
  • Facebook
  • Yahoo

Twitter


 Rabu, 08 Mei 2013, 07:35 WIB.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang pelajar tingkat sekolah dasar (SD) di Kampung Karikil RT 01 RW 07 Desa Cikurutu, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tidak bisa mengikuti ujian nasional (UN).
Pelajar tersebut terluka setelah digigit anjing penjaga perusahaan peternakan saat akan berangkat ke sekolah, Selasa (7/5). Pelajar bernama Sandi Hasanudin ini merupakan siswa SD Negeri Pacing, Kecamatan Cireunghas.
Sandi kini telah mendapatkan perawatan medis di RSUD R. Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Ibu kandung Sandi, Enjeh Nurlaela (42 tahun) mengetahui anaknya digigit anjing dari informasi yang disampaikan kepala sekolah.
Enjeh mengatakan anaknya memang setiap hari berjalan kaki ke sekolah dan melintasi lokasi peternakan sapi. Ke depan, ia berharap adanya kebijakan dari sekolah agar anaknya bisa mengikuti UN setelah proses pengobatan selesai.


Oleh: Irman Musafir Sufi

 Suatu saat saya hunting photo didaerah masa kecil saya di Kampung Lio Kecamatan Cireunghas Sukabumi, bersama si kecil saya menyusuri rel kereta api yang bersebelahan dengan sungai cimandiri, diseberang sungai ada gunung cipadung tempat masak dimasa kanak-kanak. Rel yang saya lalui sebenarnya dipenuhi sejarah, saya masih ingat penduduk sekitar dulu sering menceritakan tentang orang-orang yang meninggal saat membangun rel kereta tersebut. Antara tahun 1881 sampai 1884, perusahaan Staatspoorwegen Westerlijnen menyelesaikan pembangunan jalur lintasan kereta api mulai dari Bogor melalui Sukabumi sampai Bandung dan Cicalengka sepanjang 184 kilometer. Jalur kereta ini mencapai Bandung pada tanggal 17 Mei 1884 dan peresmian stasiunnya dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 1884. Saat ini memang rel tersebut tidak dilalui kereta karena terowongannya longsor, meskipun ada kabar sudah diperbaiki namun belum ada kereta yang dioperasikan.

 Ngomong-ngomong tentang terowongan, pada masa sekolah SD saya pernah ke terowongan tersebut namanya terowongan Lampegan, saat itu hiking sambil wisata kami melewati terowongan tersebut dan melihat kondisi didalamnya. Terowongan Lampegan adalah terowongan kereta api tertua di Indonesia. Terowongan Terowongan ini memiliki panjang 686 meter dan dibangun untuk mendukung jalur kereta api rute Bogor - Sukabumi - Bandung. Terowongan ini berada di Cibeber, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Terowongan ini adalah yang pertama dibuat di wilayah Priangan. Baru pada tahun 1902 dibuat terowongan lain di Sasaksaat pada lintasan Batavia-Bandung via Cikampek, dan buah 3 terowongan di Ciamis selatan dibangun tahun 1918. Mengenai pembuatan terowongan ini beredar spekulasi, ada yang mengatakan dibuat secara manual dengan mengerahkan tenaga penduduk sekitar, ada pula yang mengatakan dengan cara peledakan. Namun yang diharapkan cukup jelas adalah rentang tahun pembuatannya, yaitu antara 1879 sampai 1882, sesuai dengan angka yang terpahat pada tembok depan terowongan. Jalur ini lalu mencapai Cianjur pada tanggal 10 Mei 1883.

 Terowongan Lampegan dibangun oleh perusahaan kereta api SS (Staats Spoorwegen) dan dibangun pada pada periode 1879 - 1882. Nama terowongan berasal dari bahasa percakapan orang Belanda ketika kereta api memasuki terowongan, yaitu 'Lamp a gan' yang berarti nyalakan lampu. Tidak jauh dari terowongan Lampegan, terdapat stasiun Lampegan. Ada juga spekulasi mengenai asal nama Lampegan. Ada yang mengatakan berasal dari ucapan Van Beckman, “lamp pegang, lamp pegang…” (pegang lampunya..), saat memantau para pekerjanya yang sedang membobol bagian dalam terowongan yang tentunya gelap gulita. Ada juga yang mengatakan kata itu berasal dari masinis kereta api di masa lampau yang selalu meneriakkan “Lampen aan! Lampen aan!” saat kereta melewati terowongan itu. Maksudnya, masinis memerintahkan agar para pegawainya menyalakan lampu. Memang beredar berbagai variasi cerita tentang asal-muasal kata “lampegan” dengan dongengan yang melibatkan perkataan-perkataan Van Beckman yang lalu berubah menjadi nama “lampegan”. Dari cerita-cerita yang beredar itu ternyata tak ada yang mencoba memeriksa kamus bahasa Sunda, padahal dalam kamus bahasa Sunda terdapat kata “lampegan” yang diterangkan sebagai ” nama sejenis tumbuh-tumbuhan kecil”.

 Tidak kalah menariknya adalah cerita mistik Nyi Ronggeng Sadea. Cerita raibnya Nyi Ronggeng Sadea secara turun menurun hingga kini terus berkembang dimasyarakat sekitar Kamp Lampegan, Desa Cibokor Kec. Cibeber, Cianjur. Diceritakan pada tahun 1882 Terowongan Lampegan selesai dibangun, untuk menghibur pejabat Belanda dan menak-menak Priangan, diundang Nyi Sadea, seorang ronggeng terkenal waktu itu. Usai pertunjukan, menjelang dinihari Nyi Sadea diantar pulang oleh seorang pria melalui terowongan yang baru diresmikan. Sejak itu Nyi Sadea hilang dan tidak diketahui keberadaannya. Masyarakat kemudian hanya memercayai dongengan bahwa Nyi Sadea telah “diperistri” oleh “penghuni” terowongan tersebut.

 Pada tahun 2001, terowongan Lampegan mengalami longsor akibat gempa bumi sehingga menutup jalur kereta api rute Sukabumi - Bandung. Pada tahun 2006, terowongan Lampegan sempat diperbaiki, namun belum sempat kereta api menembus terowongan yang baru diperbaiki, longsor kembali terjadi. Tahun 2009, Pemerintah Republik Indonesia mulai memperbaiki Terowongan Lampegan yang selama ini rusak sehingga menutup jalur kereta api rute Bandung - Sukabumi. Dengan pembukaan kembali jalur kereta api rute Bandung - Sukabumi ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya.

 Jalur kereta api rute Bandung - Sukabumi memiliki potensi wisata yang besar karena pada jalur kereta api ini terdapat pemandangan kebun teh yang indah dan kawasan wisata situs megalitik Gunung Padang. Situs megalitik Gunung Padang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campakamulya, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Menurut para ahli arkeologi, situs ini merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Jika jalur ini dapat dipulihkan kembali maka akan menggeliatkan ekonomi masyarakat setempat dan menghidupkan pariwisata di daerah sekitar. Saya berencana suatu saat ke gunung padang ini untuk hunting photo. Insya Allah kalo sudah ada waktuDiposkan oleh IRMAN MUSAFIR SUFI di 16:50

sumber dari : http://irman-musafir-sufi.blogspot.com/2011/11/sejarah-terowongan-lampegan.html dengan izin dari / oleh :  IRMAN MUSAFIR SUFI  

album FB Lampegan : http://goo.gl/xxQ4N by dedisuhendra

Terowongan LAMPEGAN
Terowongan LAMPEGAN
Terowongan LAMPEGAN
Terowongan LAMPEGAN
stasiun Lampegan
stasiun Lampegan
tampak dari dalam
tampak dari dalam
perbandingan dengan manusia
perbandingan dengan manusia
batas tembok lama dan beton baru setelah roboh bbrp waktu lalu
batas tembok lama dan beton baru setelah roboh bbrp waktu lalu
batas tembok lama dan beton baru setelah roboh bbrp waktu lalu
batas tembok lama dan beton baru setelah roboh bbrp waktu lalu
Lampegan terowongan   

http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&ll=-6.951657,107.059085&spn=0.006752,0.011362&t=h&z=17&msid=210353216031828934384.0004a2ce0c64692c02839
Lampegan terowongan http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&ll=-6.951657,107.059085&spn=0.006752,0.011362&t=h&z=17&msid=210353216031828934384.0004a2ce0c64692c02839
ni katanya tempat utk ngumpet sementara kalau ada kereta lewat saat kita di dalam terowongan
ni katanya tempat utk ngumpet sementara kalau ada kereta lewat saat kita di dalam terowongan
karena di atas ada hutan dan kebon teh, aliran air yg keluar dari tembok2 beton baru sengaja dibuat agar aliran air tdk terganggu, jadi kalau berada di dalam seperti di dalam sungai saja, suara airnya deras sekali
karena di atas ada hutan dan kebon teh, aliran air yg keluar dari tembok2 beton baru sengaja dibuat agar aliran air tdk terganggu, jadi kalau berada di dalam seperti di dalam sungai saja, suara airnya deras sekali
titik putih kecil ialah sukabumi hehehehe
tampak batas terowongan lama dan beton baru
titik putih kecil ialah sukabumi hehehehe tampak batas terowongan lama dan beton baru
udah tua kan? liat aja tahun pembuatannya...
udah tua kan? liat aja tahun pembuatannya...
Wilujeung sumping di Lampegan
Wilujeung sumping di Lampegan
ni dia batas Cianjur dan Sukabumi, adanya di perkebunan teh jalan yg mau ke Situs Gunung Padang, hayooo ada yg pernah ke situs itu?
ni dia batas Cianjur dan Sukabumi, adanya di perkebunan teh jalan yg mau ke Situs Gunung Padang, hayooo ada yg pernah ke situs itu?
675 meter terowongan kereta api Lampegan, Sukabumi - Cianjur

http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&ll=-6.951657,107.059085&spn=0.006752,0.011362&t=h&z=17&msid=210353216031828934384.0004a2ce0c64692c02839
675 meter terowongan kereta api Lampegan, Sukabumi - Cianjur http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&ll=-6.951657,107.059085&spn=0.006752,0.011362&t=h&z=17&msid=210353216031828934384.0004a2ce0c64692c02839
terowongan
terowongan
Lampegan zaman baheula
Lampegan zaman baheula

Oleh : Hanif nasution
SUKABUMI, FOKUSjabar.com: Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Adjo Sarjono,  meminta masyarakat untuk mempertimbangkan pengajuan penggabungan Sukaraja, Sukalarang, Kebonpedes dan Cireunghas (Susukecir) ke Kota Sukabumi. “Saya kira masyarakat Susukecir harus bersabar,”ujarnya usai Lokakarya Penumbuhan Jejaring Usaha Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di salah satu hotel di kawasan Salabintana, Sukabumi, Rabu (27/11).
Ilustrasi
Ilustrasi
Pernyataan tersebut lanjut dia, bukan berarti menolak penggabungan empat kecamatan yang berada di wilayah Barat Kabupaten Sukabumi itu. Namun semata-mata demi  memuluskan proses pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Sukabumi Utara (DOB-KSU) yang telah direncanakan jauh sebelumnya.
“Pembahasan DOB-KSU sudah masuk DPR RI, jangan sampai mentah lagi karena adanya usulan  Susukecir,” jelasnya.
Dia mengatakan, pemekaran sudah menjadi keputusan politik, sehingga tidak mungkin dibatalkan.”Masa dengan adanya usulan penggabungan, keputusan usulan DOB-KSU ditarik kembali,”katanya.
Adjo mengatakan, seharusnya pengajuan penggabungan berbarengan dengan DOB-KSU pada saat pengajuan pemekaran Kabupaten Sukabumi pada tahun 2000. “Pada saat pengajuan pemekaran empat kecamatan itu termasuk dalam 21 kecamatan yang akan masuk dalam DOB-KSU. Tidak ada yang menolak,”ujarnya.
Namun, kata Adjo, kalau pun ingin dipaksakan, masih ada peluang. Usulan bisa dilayangkan sebelum masuk RUU. “Ketika nanti Kemendagri meninjau Sukabumi diusulkan agar Undang-undang DOB-KSU disatukan dengan penggabungan Susukecir, tidak masalah,” katanya.(Adr)

SMK Ummul Quro berdiri kira-kira sejak delapan tahun silam, tepatnya pada tahun Pelajaran 1999/2000 sang pendiri dan pencetus dari sekolah ini adalah Bapak Haji Shoheh Hasani, MA dan Ibu Hj. N. Maesaroh, M.MPd.

Lembaga ini terletak di Jln. Lembur No. 69 Tegalpanjang Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, untuk menuju lokasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat transfortasi dari berbagai arah, karena tempat geografisnya yang strategis berada di persimpangan jalan umum yang sangat mudah di capai oleh masyarakat umum.

Dilatarbelakangi kondisi masyarakat pedesaan yang mayoritas adalah petani dan buruh maka pihak Yayasan yang berdiri sebagai payung hukum dari keberadaan sekolah memutuskan untuk menjadikan Penjualan sebagai Program Keahliannya dan Bisnis dan Manajemen sebagai Bidang Keahliannya. Maka sejak itu SMK Ummul Quro ikut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur akademik. Pendirian SMK Ummul Quro saat itu dilatarbelakangi oleh beberapa hal, diantaranya adalah belum adanya Sekolah yang berbasis Kejuruan di daerah sekitar tersebut. Juga banyaknya siswa lulusan dari Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah yang ada disekitar lokasi yang berminat masuk ke sekolah kejuruan, dan yang lebih penting adalah sebagai penyalur aspirasi para orang tua/wali siswa yang mengusulkan dibukanya sekolah kejuruan tersebut. Hal itu bisa dipahami karena selain SMK Ummul Quro juga ada dua satuan pendidikan yang ada di bawah naungan yayasan tersebut, yaitu Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Pertama. Maka dengan pertimbangan tersebut, dibukalah SMK Ummul Quro sebagai penampung lulusan sekolah intern dan ektern disekitar lokasi.