Oleh: Budiyanto
Rabu, 14 November 2012, 22:40 WIB
INILAH.COM, Sukabumi - Malam ini, sejumlah penjaga
peternakan kambing di Kampung Jeungjing Desa Cikurutug Kecamatan
Cireunghas Kabupaten Sukabumi berjaga-jaga. Hal ini dilakukan menyusul
diterkamnya sejumlah empat ekor kambing milik peternakan itu sepanjang
tiga hari terakhir ini.
Diantara mereka pun membuat jerat untuk menjebak satwa langka yang dilindungi tersebut. "Pak Dopir dan penjaga lainnya sedang berada di kandang untuk berjaga-jaga. Dan juga sedang membuat jebakan untuk menjerat Macan," kata istri Dohir, Imas saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (14/11/2012).
Menurut Imas, belum lama ini sekitar pukul 19.00 WIB pihaknya kedatangan beberapa petugas diantaranya dari anggota Polsek Cireunghas Polres Sukabumi Kota dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Resort Sukabumi.
"Tadi ada polisi lagi kesini dan dari kehutanan, tapi sekarang sudah pulang lagi. Mereka mengatakan, Macan Tutul itu binatang dilindungi, dan jangan sampai dibunuh. Karena mereka besok akan kembali lagi ke sini," ujarnya.
Imas menuturkan, di peternakan yang dijaga bersama suaminya, Dopir dan empat orang lainnya sejak Minggu lalu sudah ada tiga ekor kambing yang diterkam dan satu ekor luka gigitan pada bagian lututnya. Dua ekor kambing jenis Kepala Hitam yang harga satu ekornya mencapai Rp5 juta dan satu ekor kambing jenis Etawa dengan harga Rp2 juta per ekor.
"Di sini ada kambing dan sapi, tapi yang diserang Macan hanya kambing. Sapi perah jumlahnya ada 25 ekor dan kambing ada 90 ekor. Saya khawatir ada serangan lagi, untuk yang tiga ekor saja sudah rugi sekitar Rp12 juta," tutur Imas yang mengaku sebagai bagian keuangan.
Ditambahkan Imas, peternakan yang dijaganya mulai didirikan sejak empat tahun lalu sekitar tahun 2008. Namun baru kali ini ada serangan Macan dan menerkam kambing. "Sudah empat tahun, tapi baru sekarang diserang Macan," tambahnya.
Lokasi peternakan sendiri hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari batas hutan Gunung Cikancana.[ang]
Diantara mereka pun membuat jerat untuk menjebak satwa langka yang dilindungi tersebut. "Pak Dopir dan penjaga lainnya sedang berada di kandang untuk berjaga-jaga. Dan juga sedang membuat jebakan untuk menjerat Macan," kata istri Dohir, Imas saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (14/11/2012).
Menurut Imas, belum lama ini sekitar pukul 19.00 WIB pihaknya kedatangan beberapa petugas diantaranya dari anggota Polsek Cireunghas Polres Sukabumi Kota dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Resort Sukabumi.
"Tadi ada polisi lagi kesini dan dari kehutanan, tapi sekarang sudah pulang lagi. Mereka mengatakan, Macan Tutul itu binatang dilindungi, dan jangan sampai dibunuh. Karena mereka besok akan kembali lagi ke sini," ujarnya.
Imas menuturkan, di peternakan yang dijaga bersama suaminya, Dopir dan empat orang lainnya sejak Minggu lalu sudah ada tiga ekor kambing yang diterkam dan satu ekor luka gigitan pada bagian lututnya. Dua ekor kambing jenis Kepala Hitam yang harga satu ekornya mencapai Rp5 juta dan satu ekor kambing jenis Etawa dengan harga Rp2 juta per ekor.
"Di sini ada kambing dan sapi, tapi yang diserang Macan hanya kambing. Sapi perah jumlahnya ada 25 ekor dan kambing ada 90 ekor. Saya khawatir ada serangan lagi, untuk yang tiga ekor saja sudah rugi sekitar Rp12 juta," tutur Imas yang mengaku sebagai bagian keuangan.
Ditambahkan Imas, peternakan yang dijaganya mulai didirikan sejak empat tahun lalu sekitar tahun 2008. Namun baru kali ini ada serangan Macan dan menerkam kambing. "Sudah empat tahun, tapi baru sekarang diserang Macan," tambahnya.
Lokasi peternakan sendiri hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari batas hutan Gunung Cikancana.[ang]